Jumat, 23 Mei 2014

TATA KRAMA BERJALAN



1.    TIDAK MENYERET SANDAL ATAU MENGHENTAKKAN KAKI
عَنْ عَلِيّ قَالَ: لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ص بِالطَّوِيْلِ وَ لاَ بِاْلقَصِيْرِ، شَثْنَ اْلكَفَّيْنِ وَ اْلقَدَمَيْنِ، ضَخْمَ الرَّأْسِ، ضَخْمَ اْلكَرَادِيْسِ، طَوِيْلَ اْلمَسْرُبَةِ، اِذَا مَشَى تَكَفَّأَ تَكَفّيًا كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبٍ لَمْ اَرَ قَبْلَهُ وَ لاَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ ص. الترمذى 5: 259، وقال: هذا حديث حسن صحيح
Dari 'Ali, ia berkata, "Rasulullah SAW itu tidak tinggi dan tidak pendek. Beliau adalah tebal jari-jari kedua tangan dan kakinya, besar kepalanya, besar pula tulang-tulangnya, panjang rambut dadanya. Jika beliau berjalan, berjalan dengan tegap seperti turun dari atas. Kami tidak pernah melihat seseorang yang seperti beliau sebelum dan sesudah beliau". (HR. Tirmidzi juz 5, hal. 259, dan ia berkata : Hadits ini hasan shahih)[1]

2.    MENGUCAPKAN SALAM ATAU MENYAPA DENGAN RAMAH BILA BERPAPASAN DENGAN ORANG LAIN
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Yazid dari Abu Al Khair dari Abdullah bin 'Amru bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam bagaimanakah yang baik?" beliau menjawab: "Kamu memberi makan, menebarkan salam baik terhadap orang yang kamu kenal maupun terhadap orang yang tidak kamu kenal." (HR. Bukhari)

حَدَّثَنِي أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ يَعْنِي الْخَزَّازَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu Al Khazzaz dari Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu." (HR. Muslim)

3.    MENGUCAPKAN SALAM ATAU PERMISI BILA MELINTAS/MELEWATI ORANG YANG SEDANG DUDUK
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو الْحَسَنِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ وَالْمَارُّ عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Hendaknya yang muda memberi salam kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan (rombongan) yang sedikit kepada (rombongan) yang banyak." (HR. Bukhari)

4.    BILA BERJALAN BERSAMA, TIDAK BERJAJAR, SEHINGGA MENGGANGGU ORANG LAIN

5.    MEMBUANG/MENYINGKIRKAN DARI JALAN SEGALA SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan, LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)

6.    TIDAK BERJALAN SAMBIL BERKACAK PINGGANG

7.    TIDAK USIL DAN MENGGANGGU ORANG LAIN

Minggu, 06 April 2014

TATA KRAMA TIDUR


1. MEMBERSIHKAN TEMPAT TIDUR
بَاب حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ...الحديث
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya.... (HR. Bukhari)

2. DIANJURKAN BERWUDLU SEBELUM TIDUR
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ سَمِعْتُ مَنْصُورًا عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ...الحديث
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata; saya mendengar Manshur dari Sa'd bin Ubaidah dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Apabila kamu hendak tidur, maka berwudlulah sebagaimana kamu berwudlu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan....(HR. Bukhari)

3. MENGAWALI TIDUR DENGAN MIRING KE KANAN
(Lihat Hadist No. 2)

4. TIDAK TIDUR DENGAN TENGKURAP
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: رأى رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلاً مضطجعاً على بطنه فقال إن هذا ضجعة لا يحبها الله
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang Laki-laki muslim tidur tengkurap, kemudian beliau bersabda, “Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah. (HR. Tirmidzi)[1]

5. TIDAK TIDUR DI TEMPAT YANG MEMBAHAYAKAN

6. JIKA TIDUR DI TEMPAT UMUM (MISAL: MASJID) BILA BERSARUNG SUPAYA MEMAKAI CELANA

7. MEMBACA DOA SEBELUM TIDUR DAN SETELAH  BANGUN TIDUR
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ عَنْ خَرَشَةَ بْنِ الحُرِّ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ قَالَ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا فَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan dari Abu Hamzah dari Manshur dari Rib'i bin Hirasy dari Kharasyah bin Al Hurr dari Abu Dzar radliallahu 'anhu dia berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur malam, beliau mengucapkan: 'Allahumma bismika amuutu wa ahya (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: 'Al Hamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali) '." (HR. Bukhari)

8. MERAPIKAN KEMBALI TEMPAT TIDUR SETELAH BANGUN TIDUR.

Rabu, 05 Maret 2014

TATA KRAMA MAKAN DAN MINUM


1.    DUDUK DENGAN SOPAN

 حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْأَقْمَرِ سَمِعْتُ أَبَا جُحَيْفَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا آكُلُ مُتَّكِئًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Ali bin Al Aqmar Aku mendengar Abu Juhaifah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku tidaklah makan sambil bersandar." (HR. Bukhari)

2.    MAKAN/MINUM DENGAN TANGAN KANAN

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ وَاللَّفْظُ لِابْنِ نُمَيْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ جَدِّهِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ.
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar; Dan lafazh ini milik Ibnu Numair, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Bakr bin 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar dari kakeknya Ibnu 'Umar; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.(HR. Muslim)

3.    MEMULAI MAKAN DENGAN MEMBACA BASMALAH DAN MENGAKHIRI DENGAN HAMDALAH

وعن عائشة رضى الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏إذا أكل أحدكم فليذكر اسم الله تعالى فإذا نسى أن يذكر اسم الله تعالى في أوله فليقل بسم الله أوله وآخره‏
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya). (At-Tirmidhi and Abu Dawud[1]

عَنْ أَنَسِ بْنِ، مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
 Anas bin Malik berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim ) [2]

4.    MENGAMBIL MAKANAN SECUKUPNYA DAN DIHABISKAN

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ الْمُسْلِمُ فِي مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ
Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang mukmin itu hanya makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus." (HR. Bukhari)

5.    TIDAK MENIUP MAKANAN ATAU MINUMAN

 حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا الثَّقَفِيُّ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الْإِنَاءِ
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Yahya bin Abu Katsir dari 'Abdillah bin Abu Qatadah dari Bapaknya; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang menghembuskan nafas di dalam bejana (ketika minum). (HR. Muslim)

6.    MEMULAI DARI TEPI MAKANAN

عن ابن عباس أن النبي  قال البركة تنزل وسط الطعام فكلو من حافتيه ولا تأكلوا من وسطه
Dari Ibnu Abbas ia berkata: Rasulullah bersabda: "Barakah itu turun ditengah makanan, makanlah dari tepinya dan janganlah makan dari tengahnya." (HR. Tirmidzi)

7.    TIDAK BERBICARA KETIKA MULUT PENUH DENGAN MAKANAN

8.    TIDAK MINUM DI TENGAH-TENGAH MAKAN (KECUALI KARENA SUATU HAL)

9.    MENGUNYAH MAKANAN DENGAN BIBIR TERTUTUP, SEHINGGA KUNYAHAN TIDAK BERSUARA

10. MENGAMBIL KEMBALI MAKANAN YANG JATUH DI TEMPAT YANG BERSIH

إذا وقعت لقمة أحدكم فليأخذها وليمط عنها الأذى وليأكلها ولا يدعوها للشيطان
“Apabila suapan makan seorang kamu jatuh hendaklah ia mengambilnya dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya untuk syetan”. (HR. Muslim). [3]

11. TIDAK MEMASUKKAN MAKANAN KE MULUT SEBELUM MAKANAN DI MULUT HABIS

12. TIDAK TERDENGAN SUARA BENTURAN SENDOK, GARPU, DAN PIRING

13. TIDAK MELAKUKAN HAL-HAL YANG TABU (KENTUT, BERSENDAWA, BERDAHAK)

14. KETIKA MEMBERSIHKAN MAKANAN DI GIGI HENDAKNYA MENUTUP MULUT DENGAN TANGAN DAN TIDAK MEMBUANGNYA DIHADAPAN ORANG LAIN

15.  TIDAK MENCELA MAKANAN

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Bila beliau berselera, maka beliau memakannya dan bila tak suka, maka beliau meninggalkannya. (Bukhari)

16. MENDOAKAN KEPADA YANG MEMBERI MAKANAN

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى الْعَنَزِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ قَالَ نَزَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي قَالَ فَقَرَّبْنَا إِلَيْهِ طَعَامًا وَوَطْبَةً فَأَكَلَ مِنْهَا ثُمَّ أُتِيَ بِتَمْرٍ فَكَانَ يَأْكُلُهُ وَيُلْقِي النَّوَى بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ وَيَجْمَعُ السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى قَالَ شُعْبَةُ هُوَ ظَنِّي وَهُوَ فِيهِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ إِلْقَاءُ النَّوَى بَيْنَ الْإِصْبَعَيْنِ ثُمَّ أُتِيَ بِشَرَابٍ فَشَرِبَهُ ثُمَّ نَاوَلَهُ الَّذِي عَنْ يَمِينِهِ قَالَ فَقَالَ أَبِي وَأَخَذَ بِلِجَامِ دَابَّتِهِ ادْعُ اللَّهَ لَنَا فَقَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مَا رَزَقْتَهُمْ وَاغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ ح و حَدَّثَنِيهِ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ كِلَاهُمَا عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَشُكَّا فِي إِلْقَاءِ النَّوَى بَيْنَ الْإِصْبَعَيْنِ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi, Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid bin Khumair dari Abdullah bin Busr dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertamu di rumah bapakku, lalu kami hidangkan makanan dan Watbah (sejenis makanan yang terbuat dari campuran susu, kurma dan keju) kepadanya, dan beliaupun memakannya. kemudian dihidangkan kurma kepadanya, lalu beliau membuang biji (korma) dengan kedua jarinya, seraya menggabungkan antara jari telunjuk dan jari tengah. -Syu'bah berkata; 'Itulah menurut perkiraanku Insya Allah, yaitu beliau membuang bijinya di antara kedua jarinya.'- Kemudian dihidangkan air minum, beliau pun meminumnya, lalu memberikan minuman tersebut kepada orang yang ada di sebelah kanannya. Abdullah bin Busr berkata; Bapakku berkata seraya memegang kendali hewan tunggangannya; 'Do'akanlah kami! ' beliau berdoa: 'Ya Allah! Berilah keberkahan kepada mereka terhadap apa yang telah Engkau rizqikan kepada mereka serta ampuni dan kasihilah mereka'. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi, demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakannya pula kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini. Keduanya tidak meragukan mengenai beliau membuang bijinya di antara kedua jari beliau.
) muslim(

17.  DALAM JAMUAN MAKAN BERSAMA:
a.  Mendahulukan Yang Lebih Tua
b.  Bila Akan Mengambil Makanan Cukup Dilihat, Tidak Perlu Di Sentuh Atau Dicium
c.  Mengambil Makanan Yang Terdekat

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ سَمِعَ وَهْبَ بْنَ كَيْسَانَ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ أَبِي سَلَمَةَ يَقُولُ كُنْتُ غُلَامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Sufyan ia berkata; Al Walid bin Katsir Telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar Wahb bin Kaisan bahwa ia mendengar Umar bin Abu Salamah berkata; Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Wahai Ghulam, bacalah Bismilillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu. Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari)

d.    Tidak Mengambil Makanan Yang Dihidangkan Dengan Sendok Yang Sudah Digunakakn Untuk Makan
e.    Tidak Makan Sambil Bergurau.

18. DALAM HAL MAKAN PRASMANAN HENDAKNYA SETELAH MENGAMBIL MAKANAN SEWAJARNYA, AGAR MEMBERI KESEMPATAN KEPADA YANG LAIN UNTUK BISA MENGAMBIL MAKANAN DENGAN MUDAH

19. HENDAKNYA MAKANAN YANG MENDEKAT PADA MULUT, BUKAN MULUT YANG MENJEMPUT/MENDEKAT PADA MAKANAN

Minum:
Sebenarnya tata krama minum sama dengan makan, hanya di tambahkan hal-hal sbb:
1.     MEMEGANG GELAS PADA TANGKAINYA (BILA BERTANGKAI)

2.    APABILA DISUGUHKAN CANGKIR DENGAN PISIN (LEPEK), DIUSAHAKAN MEMINUM DENGAN SEKALIGUS MENGANGKAT PISINNYA

3.    TIDAK MINUM LANGSUNG DARI BIBIR TEKO DAN TIDAK MENUANGKAN LANGSUNG KE DALAM MULUT
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اخْتِنَاثِ الْأَسْقِيَةِ يَعْنِي أَنْ تُكْسَرَ أَفْوَاهُهَا فَيُشْرَبَ مِنْهَا
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi`b dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang meminum langsung dari mulut geribah (ngokop -jawa) yaitu dengan memecahkan sedikit mulut geribah lalu meminum langsung darinya." (HR. Bukhari)

4.    TIDAK MENEGUK MNUMAN SEKALI HABIS


[1] http://sunnah.com (Diakses pada 26-02-14)
[2]http://qaalarasulallah.com (Diakses pada 26-02-14)
[3] http://ustadzridwan.com  (Diakses pada 21-02-14)
hit counter
perfume