1.
TIDAK MENYERET SANDAL ATAU
MENGHENTAKKAN KAKI
عَنْ عَلِيّ قَالَ: لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ص بِالطَّوِيْلِ وَ لاَ
بِاْلقَصِيْرِ، شَثْنَ اْلكَفَّيْنِ وَ اْلقَدَمَيْنِ، ضَخْمَ الرَّأْسِ، ضَخْمَ
اْلكَرَادِيْسِ، طَوِيْلَ اْلمَسْرُبَةِ، اِذَا مَشَى تَكَفَّأَ تَكَفّيًا
كَأَنَّمَا يَنْحَطُّ مِنْ صَبَبٍ لَمْ اَرَ قَبْلَهُ وَ لاَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ ص.
الترمذى 5: 259، وقال: هذا حديث حسن صحيح
Dari 'Ali, ia
berkata, "Rasulullah SAW itu tidak tinggi dan tidak pendek. Beliau adalah
tebal jari-jari kedua tangan dan kakinya, besar kepalanya, besar pula
tulang-tulangnya, panjang rambut dadanya. Jika beliau berjalan, berjalan dengan
tegap seperti turun dari atas. Kami tidak pernah melihat seseorang yang seperti
beliau sebelum dan sesudah beliau". (HR. Tirmidzi juz 5, hal. 259, dan ia
berkata : Hadits ini hasan shahih)[1]
2.
MENGUCAPKAN SALAM ATAU MENYAPA
DENGAN RAMAH BILA BERPAPASAN DENGAN ORANG LAIN
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ
حَدَّثَنَا اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ
السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Al Laits dia berkata; telah menceritakan kepadaku Yazid dari
Abu Al Khair dari Abdullah bin 'Amru bahwa seorang laki-laki
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam bagaimanakah
yang baik?" beliau menjawab: "Kamu memberi makan, menebarkan salam
baik terhadap orang yang kamu kenal maupun terhadap orang yang tidak kamu
kenal." (HR. Bukhari)
حَدَّثَنِي أَبُو غَسَّانَ الْمِسْمَعِيُّ
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ يَعْنِي الْخَزَّازَ
عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ
أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا
تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ
طَلْقٍ
Telah
menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i; Telah menceritakan kepada
kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir
yaitu Al Khazzaz dari Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash
Shamit dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata kepadaku: "Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun terhadap
kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim)
ketika bertemu." (HR. Muslim)
3.
MENGUCAPKAN SALAM ATAU PERMISI BILA
MELINTAS/MELEWATI ORANG YANG SEDANG DUDUK
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَبُو
الْحَسَنِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ
مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ وَالْمَارُّ عَلَى
الْقَاعِدِ وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Hendaknya yang muda memberi salam
kepada yang tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan (rombongan) yang sedikit
kepada (rombongan) yang banyak." (HR. Bukhari)
4.
BILA BERJALAN BERSAMA, TIDAK
BERJAJAR, SEHINGGA MENGGANGGU ORANG LAIN
5.
MEMBUANG/MENYINGKIRKAN DARI JALAN
SEGALA SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN
حَدَّثَنَا
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ
وَسِتُّونَ شُعْبَةً
فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى
عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail
dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman
itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan, atau enam puluh tiga
sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama adalah perkataan, LAA ILAAHA
ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah). Dan yang paling
rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah sebagian
dari iman." (HR. Muslim)
6.
TIDAK BERJALAN SAMBIL BERKACAK
PINGGANG
7.
TIDAK USIL DAN MENGGANGGU ORANG LAIN